Laman

  • Home
  • About me
  • My Books
  • My Bussines
  • Lovely Hafidz
  • Lovely Nabila

Selasa, 05 Januari 2016

Apa itu One Day One Post (ODOP) for #99 days ?




Oleh : Shanty Dewi Arifin
Pengagas Grup One Day One Post (ODOP) for #99 days


Dari ide yang bermula dari obrolan di grup IIP Bandung 2 untuk teman-teman yang 'baru akan mau mulai suka' menulis ...

One Day One Post – ODOP for ‪#‎99days‬.
Kegiatan ini akan dimulai pada pekan pertama Januari (Senin, 4 Januari 2016) selama 20 minggu hingga minggu kedua Mei (Kamis, 19 Mei 2016).
Setiap hari dari Senin hingga Jumat, kita akan sharing tulisan hari itu pada posting yang disediakan admin.
Jumat dan Sabtu akan libur posting dan bisa kita pergunakan untuk mereview tulisan dan menambah wawasan dengan banyak membaca.
Silahkan teman-teman membuat perencanaan masing-masing untuk kegiatan 20 minggu ini.
Teman-teman bebas untuk menentukan:
Apa yang mau ditulis (mau resep masakan, dokumentasi kegiatan anak-anak, review tempat-tempat bagus, atau sekedar curhat harian),
Berapa panjangnya (mau cuma 5 kalimat per hari, 500 kata per hari, atau sampai 1 artikel lengkap perhari),
Kapan mau menulis (bisa menyediakan waktu menulis khusus 30 menit sehari atau cuma bisa disela-sela jaga anak-anak)
Apa target yang ingin dicapai (dalam ‪#‎33days‬ harus bisa menulis rutin, dalam ‪#‎66days‬ harus punya beberapa artikel bagus, dan dalam #99days punya 1 buku misalnya).
Feel free to customized your need. Kita disini sekedar menyediakan wadah untuk melatih kebiasaan menulis.
Tidak ada yang akan mengajarkan apapun. Tapi kita BEBAS untuk saling BERDISKUSI dan BERTANYA.
FAQ – Frequently Asked Questions
Kenapa harus setiap hari?
Setiap kebiasaan baru yang ingin dibentuk sebaiknya dilakukan on daily basis. Kalau seminggu sekali atau seminggu 2x rasanya masih kurang.
Para penulis terkenal rata-rata menulis on daily basis. Asal tahu saja, Sastrawan Indonesia Agus Noor, punya kebiasaan menulis 5 jam setiap hari. Bahkan JK Rowling atau Enid Blyton punya jam menulis 8-10 jam sehari.
Kenapa harus #99 hari?
Sepertinya ini angka tepat untuk memasukkan kebiasaan baru ke alam bawah sadar. Diharapkan setelah 99x, menulis sudah otomatis kita lakukan seperti tidur dan makan.
Berdasarkan pengalaman berlatih sampai 30x untuk beberapa hal, ternyata belum cukup untuk menjamin jadi kebiasaan yang rutin.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kebiasaan baru terbentuk setelah 60x. Namun kebiasaan 60x sepertinya baru sampai kebiasaan sadar. Perlu sampai 99x untuk bisa masuk ke alam bawah.
Seperti kata Ippho Santosa dalam bukunya 7 Keajaiban Rejeki (Elex Media, 2010). “Selamat mencoba keajaiban demi keajaiban. Dan tunggulah perubahan besar selama 99 hari atau kurang. Semoga kesuksesan segera menghampiri kita – Ma Dao Cheng Gong.”
#33days pertama
- detoks
- rasa tidak enak
- pemaksaan yang berat
- ada faktor keberuntungan pemula
#33days kedua
- mulai merasakan manfaatnya
- mulai lebih ringan
- jika masih terasa berat, mungkin perlu dicek lagi latar belakangnya.
Bisa jadi kebiasaan ini memang tidak perlu dan tidak cocok buat kita.
- mental menang bohongan
- menganggap remeh
- rasa bosan- masa kritis di perulangan ke 40-60 an.
#33days ketiga
- mulai otomatis ala robot
- masuk ke alam bawah sadar
- blended dengan perilaku sehari-hari.
- mission accomplised, selamat datang kebiasaan baru!
Kenapa harus rame-rame?
Kalau sendiri kita cenderung lupa dan malas. Harapannya, kalau rame-rame kita jadi dapat ketularan energi teman lain.
Apa yang akan ditulis?
Sebagai pemula, target tulisan boleh diatur sendiri.
Apa hukuman kalau tidak posting?
Hukumannya jelas, ikhlaskan saja keinginan untuk melatih kebiasaan menulis menjadi sekedar keinginan yang mungkin tidak akan pernah terwujud.
Jangan lupa, ini sekedar WADAH melatih kebiasaan menulis harian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...